Hari ini, 30 Juli 2012, di seluruh Indonesia  dilaksanakan Uji  Kompetensi Guru (UKG) Online secara serempak. Terlepas  dari simpang siur  pro dan kontra, khususnya kekhawatiran mengenai akan  dicabutnya  tunjangan sertifikasi guru bagi guru-guru yang gagal pada  ujian  sertifikasi, sampai tuntutan organisasi guru yang menganggap  bahwa  pelaksanaan kegiatan ini tidak memiliki dasar hukum serta sekedar menghabiskan biaya, maka ada satu hal yang juga menjadi sorotan adalah pengertian online pada UKG Online ini.
  Banyak  tulisan dan tanggapan yang juga saya lihat berserakan  dimana-mana  melalui jejaring sosial yang menyebutkan “bagaimana mungkin  bisa ujian  online kalau internetnya jelek?” Trus ada lagi “wah, kami  belum beli  modem untuk ikut ujian online di sekolah,” juga ada tulisan  “telepon saja masih sulit, untuk apa buat ujian online?”dll dll
  Untuk menjawab  pertanyaan dan kekhawatiran tersebut, berikut ini  tulisan dari  pengembang aplikasi UKG Online 2012 yang juga adik kandung  saya, Khaidir Mustafa.
  Silakan dibaca tulisannya
  ====
 Sedikit catatan teknis UKG Online…
  Beberapa  hari ini disela2 waktu senggang kadang nyempatin diri bwt  googling  tentang UKG Online. Hasilnya seh ndak jauh2 amat dari  prediksi: penuh  dengan pro-kontra (dominan kontranya sehhh, biasa :D).  Berita yang  simpang-siur berasal dari sumber2 yang tidak jelas, rame  bgt di google.  Mulai dari UKG yang konon katanya kalo ndak lulus  tunjangannya bakal  diputus, sampe yang rada “lucu” di telinga (mata??)  saya dimana ada bbrp  daerah yang meminta para guru untuk menyediakan  modem sendiri biar bisa  “online” ujiannya. Setelah mbaca kesana-kemari,  jadi tergerak jg hati  (halah :p) ini bwt nyoret2 dikit tentang  (teknis) UKG ini. Sebelumnya  maap kalo tulisannya amburadul, soalnya  ini tulisan saya yang rada  panjang yang pertama kalinya sejak jaman  kuliahan doeloe :D
  Ketika  berbicara tentang online, umumnya orang akan mengacu kepada  model  koneksi langsung antara komputer yang bersangkutan dengan  internet. Well,  ndak salah2 amad seh, tapi ndak sempit2 gitu  juga memaknai kata  “online”. UKG Online didesain dengan menggunakan  prinsip Distributed  Computing / Distributed System, suatu mekanisme  yang cukup jarang  digunakan dalam sistem ujian. Satu2nya sistem ujian  yang saya tahu  (ngira2, lebih tepatnya) menggunakan mekanisme yang  serupa dengan UKG  Online adalah Pearson VUE (jadi keliatan benar miskin  wawasannya hehe  :D), yah dua seh sebenarnya dgn ujian KKPI yang pernah  kami kembangkan  tahun 2008 lalu.
  Prinsip utama dari Distributed System sebenarnya  adalah  pendelegasian/pembagian tugas yang jika pada sistem terpusat   (Centralized System), seluruh tugas inti dilaksanakan oleh sistem utama,   maka pada Distributed System tugas2 tersebut dibebankan kepada sub   system yang terdapat dibawah sistem utama dalam hirarki teknis. Analogi   keduanya dapat dipahami dengan mudah dengan membayangkan Centralized   System sebagai seorang Gatotkaca (cinta tanah air, ndak make Superman   bwt analogi ini…) yang bekerja sebagai pemilik sekaligus pelayan   warung. Di warung tersebut Gatotkaca harus melayani sendiri semua   pembeli yang datang mulai dari mencatat pesanan, nyiapin   makanan/minuman, sampe cuci piring harus dy lakukan sendiri. Karena   tugasnya banyak, maka si Gatotkaca dituntut untuk memiliki kompetensi   yang mutakhir  dan mumpuni (halah, bahasa luwww :p), jika tidak maka   siap2 saja ada pelanggan yang ngomel krn pesanan sudah dicatat sejak   sahur tapi sampe maw buka puasa pesanannya blom datang2 juga karena   Gatotkaca sibuk mengerjakan tugas2 lainnya. Nah, berbeda dengan   Centralized System, Distributed System dapat dianalogikan seperti halnya   seorang pemilik restoran (dah kehabisan stok tokoh yang bisa  dimiripkan  analoginya -.-”) Pemilik restoran tidak perlu memiliki  kemampuan  seorang Gatotkaca untuk menjalankan usaha kulinernya. Dia  tidak perlu  mencatat sendiri pesanan pelanggan, ataupun menyiapkan  sendiri pesanan  pelanggan karena tugas2 tersebut sudah dibebankan  kepada karyawan2  restoran yang ada, sehingga otomatis walaupun pemilik  dan karyawan2  restorannya tidak se-sakti Gatotkaca, usaha restoran  tetap dapat  dijalankan dengan baik.
  Pada Centralized System, server pusat  bekerja langsung melayani client2  yang terhubung, sama persis dengan  mekanisme situs web melayani  pengunjungnya. Jika pengunjung situs web  terlalu banyak, dan kapasitas  bandwidth tidak mencukupi maka besar  kemungkinan ada client yang lambat  menerima respon dari server web. Hal  ini juga akan diperparah jika  performa komputasi server juga lamban.  Pada Distributed System, client2  tidak (selalu) dilayani secara langsung  oleh server pusat melainkan  dilayani oleh server2 setempat, nah server2  setempat ini yang dalam  menjalankan tugasnya dilayani secara langsung  dan maksimal oleh server  pusat. Khusus untuk UKG Online, tugas2 server  pusat yang dibebankan  kepada server lokal meliputi:
 - Distribusi soal kepada peserta/client,
 	 
- Distribusi materi2 gambar dan multimedia,
 	 
- Validasi ringan, dan
 	 
- Pengelolaan data non-sensitif.
 Sebagai  contoh, jika kita mengikuti ujian Cisco maka komputer kita  harus  terhubung ke internet karena dalam ujian kita membutuhkan materi  ujian  (soal, gambar, audio, dll) yang harus diminta secara langsung ke  server  pusat Cisco, sehingga jika ada masalah pada koneksi internet  maka bisa  dipastikan kenyamanan ujian juga akan terganggu. UKG Online  mengharuskan  server2 lokal telah memiliki materi2 yang dibutuhkan untuk  ujian  melalui mekanisme distribusi soal yang sudah disertakan dalam  paket  instalasi software maupun yang akan ditambahkan melalui mekanisme   instalasi paket soal ujian. Demikian juga dengan data peserta seperti   Nomor Peserta dan NUPTK yang akan digunakan untuk login, harus  diperoleh  server lokal melalui mekanisme sinkronisasi agar peserta  dapat  mengikuti ujian di Tempat Uji Kompetensi yang ditunjuk. Lah, jika   demikian, lantas online-nya dimana? Online yang dicari2 ada pada   mekanisme autentikasi peserta sebelum mengikuti ujian dan ketika akan   merekam data hasil ujian ke pusat, itupun tugas yang menuntut “online”   tersebut tidak dilakukan oleh komputer peserta melainkan dilakukan oleh   server lokal TUK, komputer peserta hanya menerima jawaban dari server   pusat yang di”relay” melalui server lokal, sehingga praktis yang   dituntut harus memiliki koneksi internet HANYA server lokal, BUKAN komputer peserta ujian!
  
 Sistem UKG Online
  Sebagai bahan analisa teknis, kebutuhan bandwidth per-satu peserta ujian rata2 berkisar antara 1 - 2 KiB, ALL IN!  Dengan kata lain, mulai dari proses autentikasi hingga merekam data   hasil ujian ke server pusat hanya membutuhkan bandwidth sekian. Sekadar   perbandingan, jika Anda menggunakan browser Mozilla Firefox, silakan   buka http://www.google.com, lalu klik kanan, klik “View page info” dan   lihat informasi “Size”. Ukuran halaman depan Google yang akan Anda lihat   kira2 20 - 30 KiB, belum termasuk gambar2 yang muncul sehingga jika ditotal kira2 ukuran halaman depan+gambar2 adalah 80 - 100 KiB. Artinya apa? Artinya, bandwidth yang dibutuhkan untuk membuka halaman depan google setara dengan kebutuhan untuk “membiayai” bandwidth 80 - 200 peserta UKG Online mulai dari proses login hingga selesai ujian.
  ====
  Tulisan lengkap dapat diperoleh melalui link https://www.facebook.com/notes/khaidir-mustafa/sedikit-catatan-teknis-ukg-online/10150989987244482 dan tulisan ini juga dipublikasikan melalui http://www.khalidmustafa.info
  Sebagai tambahan informasi, silakan membaca:
 - Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
 	 
- Manual Pengguna UKG Online 2012