Integrasi data sebagai penunjang pembelajaran
Oleh : Anatta Sannai 21 Maret 2020
Ketika pandemi Covid melanda negeri termasuk sekolah yang ada di PKP, maka kita dipaksa beralih ke belajar jarak jauh.
Berbagai kendala yang paling mencolok adalah komunikasi, penyampaian pembelajaran dan kesetaraan pelayanan bagi stake holder sekolah berupa orangtua, dinas dan masyarakat.
Prediksi sementara sekolah akan buka kembali pada 2021/2022, tapi apa artinya *buka kembali*.
Setelah keadaan nanti sekolah siswa masuk kembali, keadaan tidak akan sama seperti sebelum pandemi.
Terlepas dari apapun tampilannya akan ada beberapa hal baru, antara lain :
1. Perbanyak blended learning.
Yaitu penggabungan belajar tatap muka dan e-learning.
Hal ini disesuaikan kebutuhan tanpa ada kesan yang satu lebih rendah dari yang lain.
2. Jadwal yang lebih fleksibel.
Bisa mulai hari kapanpun, bisa istirahat kapanpun, bisa selesai jam kapanpun.
Pagi, siang atau sore
Senin, rabu atau jumat
3. Komunikasi dengan orangtua.
Orangtua akan memilih sekolah mana yang memberikan layanan IT agar anaknya bisa optimal baik menyerahkan anak belajar sendiri atau orangtua bantu belajar dirumah. Komunikasi yang terjalin orangtua dengan sekolah akan menentukan keberhasilan pendidikan.
4. Profesional learning.
Kemampuan sesungguhnya guru mengajar dan karyawan melayani akan terlihat baik dari pengalaman mereka.
Seiring berjalannya waktu, penguasaan teknologi dan pembelajaran virtual akan menjadi kebutuhan utama dalam memenuhi kepuasan semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar