Merayu hanya buih palsu
Kapan sampai aku akan menyentuhnya?
Dia hanya menampakkan diri tanpa boleh kusentuh
Jiwanya bagai milik seorang lain
Aku punya namanya namun hatinya terbang ke timur tengah sana
Setiap detiknya hanya tentang seseorang yang palsu
Yang bukan untuknya
Setiap katanya akan berbau angin tentang malam
Hujan dari tubuhnya hanya setiap hari indah miliknya
Siapa dia?
Yang jelas bukan aku
Bukan siapa-siapa yang senang melukis dengan jemari setengah jadi
Yang sela-selanya disiapkan untuk orang namun diabaikan
Tapi detikku bersama angin semalam indah
Permataku hanya seperti kilauan dari jauh
Tersentuh sedikit langsung tak berbentuk
Ah, sampai kapan?
Kucing-kucing hanya tertawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar