Aku benci ketika harus berada di bawah atap ini
Aku harus mati sebentar lagi
Tapi aku masih ditahan sampai waktu lama
Aku benci ia masuk ke dalam tubuhku, asing..
Aku benci ia membunuh dompetkuku
Sebentar lagi atau masih lama
Satu-satunya yang hanya diam
Si putih yang ternyata busuk
Aku benci ia mencuri jatah istrikuku
Kami hanya bertatap muka sebentar
Lalu ia terbang bersama kepulan brengsek
Melambai tersenyum sampai perih aku
Aku benci ia tidak pernah sadar
Bahkan ketika aku menangis sampai berdarah
Bahkan ketika tanganku hampir mendarat kasar di pipinya
Aku benci ia seperti tuli, buta juga hatinya
Aku benci karena aku telah membencinya
Seharusnya jangan benci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar